Kamis, 15 Maret 2012

TUGAS EKONOMI INDUSTRI


TUGAS EKONOMI INDUSTRI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ekonomi Industri






Oleh :
Dudi Septiadi             (0901474)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011


1.      Integrasi vertikal
Integrasi vertikal adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi suatu perusahaan yang aktivitasnya berhubungan secara vertikal. Hubungan vertikal meliputi pengadaan bahan baku dan sumber daya lain, proses produksi, hingga pemasaran ke konsumen pengguna barang atau jasa.
Alasan adanya integrasi secara vertikal adalah karena Kondisi dimana ketersediaan bahan baku perusahaan mengalami permasalahan dalam jumlah maupun kualitas dan kondisi itu menjadi semakin buruk maka ini merupakan salah satu indikasi dari perlunya dilakukan integrasi secara vertikal. Kemudian yang berkaitan dengan proses distribusi produk dari perusahaan, jika kondisi dimana proses distribusi ini terganggu oleh masalah pada pihak ketiga, baik dalam hal akses serta komitmen kerja sama maka hal ini juga dapat menjadi salah satu indikasi penting, perlu adanya integrasi vertikal.
Contohnya adalah apa yang dilakukan oleh perusahaan Indofood yang memiliki perusuhaan yang menguasai bahan produk utamanya yaitu tepung, dimana perusahaan tersebut adalah Bogasari, sehingga hal ini membuat dominasi Indofood di persaingan menjadi semakin kuat karena supply bahan bagi yang selalu tersedia dengan tentunya harga yang sangat murah karena kedua perusahaan tersebut dibawah kepemilikan yang sama.

Keuntungan  melakukan integrasi vertikal adalah perusahaan dapat menguasai perusahaan yang memproduksi bahan baku utama perusahaan, tentu saja yang utama keuntungannya ketersediaan bahan baku uatam dari perusahaan tentu saja akan selalu tersedia dengan jumlah yang cukup, dan juga perusahana dapat mengontrol kualitas dari bahan baku tersebut, sehingga bahan baku yang akan di gunakan oleh perusahaan akan sangat baik dan juga biaya produksinya, hingga biaya inventory mungkin akan bisa direduksi. perusahaan juga dapat menguasai proses distribusi dalam hal ini retail dan wholesale  perusahaan, maka keuntungannya tentu saja perusahan akan dapat dengan jelas mengontrol sejauh proses distribusi yang ada, perusahaan dapat mengurangi  biaya pengiriman karena distributor serta penjualnya juga milik satu perusahaan.

2.      Integrasi horizontal
Integrasi horizontal  adalah suatau kebijakan yang dilakukan perusahaan Ketika perusahaan melakukan penguasaan atau kerja sama pada perusahaan yang berada pada satu jenis industri yang sama.
Faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya Integrasi horizontal adalah faktor eksternal, dimana banyak perusahaan yang bersaing dalam industri tersebut bersaing semakin ketat, dimana beberapa perusahaan yang ada saling berusaha untuk menjadi leader market, sehingga salah satu dari beberapa perusahaan tersebut melihat bahwa akan sangat lebih baik kinerjanya jika perusahaan tersebut bergabung satu dengan lainnya atau setidaknya melakukan kerja sama untuk meningkatkan kinerja dan penguasaan pasar yang ada.
Contohnya adalah seperti apa yang dilakukan Esia dan Flexi dimana mereka bekerja sama dalam meningkatkan kinerja pelayanan mereka pada konsumen, dimana seperti yang diketahui bahwa kedua perusahaan ini bergerak dalam bidang yang sama, meskipun dengan kepimilikan yang berbeda antar keduanya.
Keuntungan bagi perusahaan adalah adanya penguasaan pangsa pasar yang semakin meningkat, penguasaan serta penggunaan teknologi yang semakin efisien, saling mengisi antar kedua perusahan tersebut, baik dari pelayanan, kinerja produk  hingga proses pendistribusianya serta bargaining power yang semakin besar dalam menghadapi persaingan yang ada dalam industri tersebut.

3.      Marger
Marger adalah suatu penggabungan antara dua atau lebih perusahaan yang setuju menyatukan kegiatan operasionalnya dengan basis yang relatif seimbang, karena mereka memiliki sumber daya dan kapabilitas yang secara bersama-sama dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang lebih kuat. Pemegang saham atau pemilik dari kedua perusahaan sebelum merger menjadi pemilik dari saham perusahaan hasil merger, dan top manajemen dari kedua perusahaan tetap menduduki posisi senior dalam perusahaan setelah merger.
Contohnya adalah seperti yang dilakukan pada industri pertelevisian, yakni PT Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) dan PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (Trans7), yang menginduk pada PT Trans Corporation.
Kemudian pada perusahaan angkutan taxi, yakni perusahaan  PT Taxi Gamya yang melakukan marger dengan PT Bluebird.
4.      Akuisisi
Akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu perusahaan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh atau sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut. Dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambil alih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah.
Contohnya adalah perusahaan air minum Aqua diakuisisi oleh Danone yang berpusat di prancis.


Faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika dua perusahaan atau lebih akan melakukan marger dan akuisisi adalah :
a)      Faktor Pasar dan Pemasaran
Perusahaan dapat berhasil dalam melakukan merger dan akuisisi apabila terdapat kesamaan atau komplementaritas dalam hal pasar. Salah satu hasil yang diharapkan dari merger dan akuisisi adalah sinergi yang dihasilkan oleh meningkatnya akses perusahaan ke pasar baru yang selama ini tidak tersentuh.
b)      Faktor Teknologi
Perusahaan dapat melakukan merger dan akuisisi apabila terdapat kesamaan atau komplementaritas dalam hal sumber daya teknologi dan produksi. Teknologi ini dapat meliputi penggabungan proses produksi karena proses yang sama.
Proses pengembangan produk juga dapat menjadi sarana terjadinya sinergi teknologi informasi dalam satu organisasi. Ketika teknologi yang digunakan sama maka potensi sinergi dapat diciptakan. Dengan melakukan proses merger dan akuisisi secara sehat dan suka rela, potensi sinergi akan menghasilkan skala dan ruang lingkup ekonomi (economy of scale and scope) yang bermanfaat.
c)      Faktor Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan salah satu aspek non ekonomis yang sangat penting untuk dipertimbangkan ketika dua perusahaan atau lebih melakukan merger dan akuisis. Dalam banyak kasus merger dan akuisisi diberbagai perusahaan, masalah budaya seringkali menjadi masalah yang sangat krusial. Latar belakang budaya yang sangat berbeda diantara karyawan dapat menyebabkan karyawan enggan untuk melakukan kerja sama, masing-masing berusaha melakukan sesuatu berdasarkan cara metode yang selama ini telah mereka lakukan diperusahaan lama mereka, untuk bisa beradaptasi seringkali membutuhkan waktu yang lama.
d)     Faktor Keuangan
Salah satu alasan mengapa merger dan akuisisi dilakukan adalah harapan akan terjadinya sinergi melalui penggabungan sumber daya beberapa perusahaan. Dari sisi finansial, sinergi ini bermakna kemampuan menghasilkan laba perusahaan hasil merger dan akuisisi yang lebih besar dari kemampuan laba masing-masing perusahaan sebelum merger dan akuisisi. Sinergi inilah yang menjadi syarat awal terjadinya sebuah merger.



5.      Konglomerasi
Konglomerasi adalah seseorang atau perusahaan yang mempunyai berbagai jenis bidang usaha atau industri yang bergerak di berbagai bidang yang berbeda, dengan sejumlah perusahaan atau afiliasi bisnisnya. Walaupun  tidak ada kaitan antara satu jenis usaha dengan usaha lainnya, tetapi semua usaha tersebut dibawah kepemilikan satu orang/perusahaan.
Contoh perusahaan yang melakukan konglomerasi adalah PT. Bakrie & Brother’s yang mempunyai banyak anak perusahaan yang bergerak di bidang yang berbeda-beda dan tidak ada kaitan antar anak perusahaan, seperti :
·         PT. Bkrie Sumatra Plantations yang bergerak disektor perkebunan.
·         PT. Bakrie Pipe merupakan Industry yang bergerak dalam memproduksi pipa baja,
·         PT. Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) yang bergerak dalam Industry pertelevisian.
·         PT. Bakrieland Tbk yang bergerak di bidang real estat, properti, pengembangan infrastruktur.



UAS Belajar & Pembelajaran

UAS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran

Oleh :
Dudi Septiadi                         (0901474)









Dosen : Dra. Neti Budiwati, M. Si.








           
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2011




Soal UAS Belajar dan Pembelajaran
1.      Kunci sukses seorang guru dalam mengajar antara lain harus “kreatif dan inovatif”. Apa yang akan anda lakukan terkait dengan hal tersebut, baik untuk kepentingan di dalam kelas maupun diluar kelas, baik yang akan anda lakukan/persiapkan saat ini sebagai calon guru, maupun nanti saat menjadi guru.
2.      Salah satu permasalah yang menjadi faktor pendorong lahirnya pendekatan CTL adalah “bagaimana guru dapat membuka wawasan berfikir yang beragam dari siswa, sehinggga mereka dapat mepelajari berbagai konsep dan mampu mengkaitkannya dengan kehidupan nyata, sehingga dapat membuka berbagai pintu kesempatan selama hidupnya”.
jelaskan kaitan kalimat tersebut terkait konsep mata kuliah belajar dan pembelajaran ekonomi yang saat ini sedang anda jalani!
3.      Pilihlah model, pendekatan, metode, serta teknik/tipe pembelajaran yang tepat untuk satu SK/KD (sesui\ai dengan pembagian tugas masing-masing)! Sertai argumen/alasan anda memilih model, pendekatan, metode, serta teknik/tipe pembelajaran tersebut
4.      Setiap guru memiliki gaya mengajar tersendiri dan setiap murid pun memiliki karakteristik masing-masing, tetapi bagaimanapun kondisinya guru harus dapat menciptakan kelas dalam suasana oembelajaran yang aktif, interaktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM). Apa yang akan anda lakukan untuk menciptakan suasana PAIKEM tersebut, seandainya siswa salah satu kelas anda memiliki karakteristik yang beragam (kemampuan akademiknya, dan status SOSEK)? Uraikan jawaban anda!
5.      Seandainya setelah pembelajaran dan dilakukan evaluasi, ternyata 60% siswa anda mencapai skor dibawah KKM. Terkait dengan teori pembelajaran, langkah-langkah apa yang seharusnya anda lakukan agar pencapaian KKM dapat lebih baik.

6.       

 Jawaban UAS Belajar dan Pembelajaran
1.       
Dalam melasanakan tugas sebagai guru dalam kegiatan belajar mengajar, guru memang di tuntut untuk kreatif dan inovatif, hal ini dimaksudkan agar peserta didik bisa menyerap mata pelajaran secara cepat dan mebuat kegiatan belajar mengajar lebih menarik dan tidak membosankan.
Dengan kekreatifan dan inovasi yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran siswa menjadi terpancing untuk terus tekun dalam mengikuti mata  pelajaran, beberapa hal yang harus kita lakukan sebagai guru ketika mengajar di kelas adalah harus mempunyai keterampilan mengajar.
Keterampilan mengajar ini meliputi :
a.       Keterampilan variasi stimulus
Dimana ini adalah suatu kegiatan guru dalam proses interaksi belajar mengajar yang ditunjukkan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa senantiasa menunjukkan ketekunan dan antusias dalam pembelajaran.
Aspek yang ada di dalamnya meliputi :
·         Gerak guru
·         Isyarat guru
·         Suara guru
·         Kebisuan guru
·         Gaya interaski
·         Kontak pandang dan gerak
·         Pemusatan perhatian
·         Pengalihan pengunaan indra

b.      Membuka dan menutup pelajaran
Membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan secara profesional akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran. Membuka pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri sepenuhnya pada pelajaran yang akan disajikan
c.       Menggunajan  keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya sangat perlu untuk dikuasai oleh guru, karena hampir dalam setiap pembelajaran guru dituntut bisa mengajukan pertanyaan, dan kualitas ppertanyaan yang diajukan, sangat menentukan kualitas jawaban peserta didik.

d.      Mengajar kelompok kecil dan perorangan
Pengajaran kelompokkecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa, dan menjalin hubungam yang lebih akrab antara guru dengan siswa, maupun antara siswa dan siswa.
Sebagai calon guru, kita harus banyak-banyak berusaha untuk menjadi guru yang lebih baik yaitu dengan terus belajar, seperti banyak membaca, mengikuti pelatihan, memperkaya dirinya dengan ilmu pengetahuan yang menunjang dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Jadi, guru itu harus kreatif agar mampu melakukan inovasi dalam setiap tatap muka dengan anak didiknya. Inovasi yang dilakukan guru, akan mampu mengurangi kebosanan anak pada materi pelajaran terlebih jika inovasi itu berhasil dengan baik maka dapat mengoptimalkan potensi anak.

2.       
Saya setuju dengan pernyataan yang yang ada di soal, dimana latar belakang munculnya pembelajaran CTL adalah dalam melakukan pengajaran kepada siswa, guru membuka wawasan berfikir yang beragam dari peserta didik, ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan belajar dan pembelajaran mata pelajaran ekonomi. Mata pelajaran ekonoim yang notabene merupakan ilmu sosial yang mempelajari kejadian-kejadian sosial dimasyarakat sangat perlu menggunakan kondisi kontekstual dalam pembelajaran. Sehingga pengetahuan siswa bukan hanya sebatas teori, tapi siswa juga bisa mengetahui kondisi riil dilapangan.
Seperti halnya dalam penyampaian materi tentang salah satu kompetensi dasar seperti materi tentang permintaan dan penawaran, guru tidak harus selalu memaparkan materi secara klasikal, dimana guru memaparkan materi secara full, tanpa memberikan kesempatan siswa untuk berpikir dua arah, dan siswa hanya menerima saja. akan tetapi guru juga perlu menerangkan materi yang ingin disampaikan dikaitkan dengan kondisi kekinian dimasyarakat, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis. hal ini akan lebih memudahkan siswa dalam memahami mata pelajaran ekonomi karena tidak selalu belajar teori secara klasikal saja, tapi juga menggali dari peristiwa yang terjadi di sekitar untuk dikaitkan dengan materi pelajaran yang terkait dan berpikir kritis antara satu siswa dengan siswa yang lain, sehingga dalam pembelajaran akan terjadi proses perpindahan, dari proses pengamatan kondisi kekinian terkait dengan materi ke arah pemahaman secara keseluruhan tentang materi.
Hal ini menurut saya merupakan cara yang efektif dalam pembelajaran ekonomi, ketika siswa dalam proses pembelajaran merupakan siswa yang aktif.

3.                   
Kompetensi Dasar
:
Mendeskripsikan perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
Materi Pembelajaran
:
Ekonomi mikro dan ekonomi makro
Model Pembelajarn
:
CTL
Karena dalam pembelajaran ini meskipun guru menjelaskan materi lebih banyak, tapi guru dalam mengajarkan materi bukan hanya sekedar teori saja, tapi mengaitkan dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan, apalagi kompetensi dasar yang di bahas adalah ekonomi mikro dan ekonomi makro, yang sangat erat kaitannya dengan kondisi di masyarakat.
kemudian siswa dituntut untuk bisa merefleksikan apa yang tadi dipelajari dengan bertukar pikiran dengan orang lain dalam diskusi perkelompok, sehingga pemahaman siswa terbentuk melalui proses perpindahan, dari proses pengamatan kondisi kekinian terkait dengan materi, ke arah pemahaman secara keseluruhan tentang materi melaui penguatan dari materi yang disampaikan oleh guru dan diskusi dengan teman sekelompoknya.
Pendekatan
:
Teacher Centered Approach,
Alasan mengunakan metode ini adalah dalam proses pembelajaran, yang menjadi pusat pemnbelajaran adalah guru, waktu pembelajaran akan lebih banyak digunakan oleh guru dalam menerangkan materi. di awal akan ada pemberian tentang konsep materi yang ingin disampaikan secara lugas oleh guru dengan mengaitkan dengan kondisi yang sesuai di masyarakat, meskipun memang kemudian akan dilanjutkan sedikit dengan diskusi yang dilakukan antar siswa, guna bisa bertukar pikiran tentang pengertian serta perbedaan ekonomi mikro dan makro, kemudian guru sebagai pengawas diskusi tersebut.
Methode Pembelajaran
:
Ceramah dan diskusi
Penggunaan metode ceramah ini dimaksudkan agar pemberian konsep materi bisa dimengerti secara utuh oleh siswa. Karena dalam kompetensi dasar yang ada pada materi ini bersifat konsep, jadi perlu adanya pemberian materi ekonomi mikro dan makro dengan metode ceramah secara utuh. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi, dimana guru membentuk beberapa kelompok, tiap kelompok berpasangan (2 orang), satu orang di tiap kelompok menerangkan materi yang tadi disampaikan dan satunya lagi mendengarkan sambil mencatat apa yang diterangkan teman satu kelompoknya, untuk mengecek pemahaman siswa tentang materi yang tadi diajarkan hingga nantinya mereka berdua berganti peran, dan guru mengawasi jalannya diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan di akhir pembelajaran.
Tekhnik pembelajaran
:
Artikulasi
Alasannya adalah dalam pembelajaran ini ingin menyampaikan konsep ekonomi mikro dan makro secara utuh, sehingga sesuai dengan teknik artikulasi, dimana guru menyajikan materi seperti biasa secara jelas, dan pemberian materi ekonomi mikro dan makro disampaikan dengan ceramah serta mengaitkannya dengan kondisi yang sesuai di masyarakat, seperti usaha industri kecil(contoh ekonomi mikro) dan inflasi, pendapatan (contoh ekonmi makro) sehingga siswa bisa memahami bukan hanya secara teoritis saja, tapi juga memahami materi sesuai dengan kondisi yang riil di masyarakat. pembelajaran akan lebih banyak digunakan oleh guru  dalam menerangkan materi tadi, yang kemudian di lanjutkan dengan diskusi guna mengetahui sejauh mana daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan tadi dengan cara membentuk beberapa kelompok. Tiap kelompok berjumlahkan dua orang (berpasangan),  satu orang di tiap kelompok menerangkan materi yang tadi disampaikan dan satunya lagi mendengarkan sambil mencatat apa yang diterangkan teman satu kelompoknya, hingga nantinya mereka berdua berganti peran, dan guru mengawasi jalannya diskusi agar tidak terjadi kekeliruan. Kemudian pembelajaran diakhiri dengan kesimpulan di akhir pembelajaran oleh guru.


4.       
Keberagaman karakteristik siswa dalam suatu pembelajaran memang sebuah permasalahan yang dihadapi ketika pembelajaran, tetapi sebagai guru yang baik harus bisa menghadapi berbagai kendala yang ada dalam pembelajaran, yang harus kita lakukan adalah Kita harus mengetahui semua karakter siswa yang menjadi peserta didik dalam proses pembelajaran tersebut, sehingga kita bisa memperlakukan setiap siswa dengan cara yang berbeda sesuai karakternya.
Apabila ada siswa yang mempunyai keragaman dalam hal kemampuan, dalam pembelajaran kita tetap menggunakan media dan metode yang disesuaikan dengan kondisi rata-rata akademik kelas, sedangkan siswa yang mengalami kekurangan dalam hal akademik kita harus memberikan perhatian lebih berupa pelayanan bimbingan tambahan. Sehingga tidak ada yang mengalami ketertinggalan dalam belajar.
Begitupun juga ketika ada siswa yang berbeda secara sosial ekonomi, kita tetap memperlakukan antara yang satu dan yang lain dengan perlakuan yang sama, adapun siswa yang berasal dari ekonomi rendah, seorang guru harus memberikannya motivasi belajar, supaya tidak ada rasa minder dengan anak yang berlatar belakang ekonomi tinggi dalam kegiatan pembelajaran.

5.       
Untuk sejumlah 60% siswa yang mendapatkan nilai dibabawah KKM harus dilakukan pembelajaran remedial, bagaimanapun juga jika kita meruntut pada kurikulum pendidikan negara kita yang sekarang adalah KTSP, dimana semua siswa harus mengalami ketuntasan dalam belajar. Jadi perlu diadakannya pembelajaran remedial, adapun langkah-langkahnya adalah :
Pertama, 60% siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM harus ada remedial teaching (pembelajaran ulang), hal ini bisa berupa pembelajaran kembali materi yang belum dimengerti dengan metode dan media yang berbeda, ataupun dengan memberikan tugas rumah.
Kedua, setelah siswa sudah dianggap mengerti materi yang awalnya belum mengerti, barulah 60% siswa tersebut diberikan remedial test (tes ulang) yang dimaksudkan untuk mengecek apakah peserta didik sudah mencapai ketuntasan belajar dalam penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan. Nanti nya nilai akhir dari hasil tes ulang tidak melebihi batas kriteria kelulusan minimal.
Sedangkan untuk 40% siswa yang sudah mendapatkan nilai diatas KKM akan melanjutkan ke pembelajaran pengayaan, dimana hal ini dimaksudkan agar siswa bisa terus dinamis dalam kegiatan akademik. Adapun langkah-langkah pembelajaran pengayaan adalah sebagai berikut:
Pertama, guru mengidentifikasi kelebihan kemampuan belajar siswa, apakah siswa mempunyai kelebihan dalam belajar cepat, menyimpan informasi lebih mudah, mempunyai kemampuan berfikir mandiri, dan lain-lain.
Kedua, guru langsung memberikan bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan, bentuknya bisa berupa belajar kelompok, belajar mandiri, pembelajaraan berbasis tema, atau pemadatan kujrikulum. Dimana nantinya akan ada penilaian tambahan untuk siswa tersebut dengan penilaian portofolio dan dihargai sebagai nilai tambahan (lebih) daripeserta didik yang normal.



Referensi :
bsnp, 2006. “ petunjuk teknis pengembangan silabus dan contoh/model silabus”. jakarta : kemendiknas
sagala, saiful. 2007. “konsep dan makna pembelajaran”. Bandung : alfabeta